Erkiker berasal dari kata kiker yang berarti gergaji. Jadi Erkiker adalah tradisi memotong gigi dan meratakannya yang dilakukan pada anak perempuan dan anak laki-laki ketika berumur 10-15 tahun. Pada zaman dulu tradisi memotong gigi dan meratakannya merupakan kebanggaan dan menunjukkan kemampuan sebuah keluarga. Selain itu erkiker juga bertujuan untuk memperindah bentuk gigi.
Pakaian laki-laki ketika erkiker adalah bulang-bulang, baju, gonje, dan pementing (ikat pinggang) sedangkan pakaian perempuan adalah tudung, baju, gonje, cincin dan kalung. Biasanya erkiker dilaksanakan di sungai secara ritus tradisi. Menurut penelitian, erkiker banyak dilaksanakan tahun 1936 ke bawah walaupun di atas tahun tersebut beberapa kuta masih menjalankan ritus tersebut.
Tradisi erkiker ini semakin menguatkan keterkaitan Karo dengan Hindu. Sebab di Bali juga ada tradisi erkiker yang dinamakan Mesangih atau Metatah. Ritus ini di Bali tetap dilaksanakan sampai sekarang dengan berbagai upacara agama Hindu. Sama dengan Karo, lelaki dan perempuan Bali yang akan melaksanakan ritus ini juga memakai pakaian adat.